Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Jamal, SE Membuka Grand Launching Suscatin LP2K Aceh Tahun 2013
Banda Aceh-Sebanyak 143 orang calon pengantin (Catin) se-Kota Banda Aceh mengikuti pelatihan dan pembekalan pengetahuan agama sebagai prasyarat sebelum melaksanakan pernikahan. Acara Grand Launching Kursus Calon Pengantin yang berlangsung di aula balaikota Banda Aceh dibuka langsung oleh Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE Sabtu (26/1).
Acara ini terselenggara atas kerjasama Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Keluarga (LP2K) Aceh dan dukungan penuh dari Kementerian Agama serta Pemko Banda Aceh. Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai tahap awal dalam proses membentuk atau membangun mahligai rumah tangga sangat ditentukan oleh pondasinya, tidak lain norma-norma agama Islam, terlebih lagi jika melihat realitas saat ini maraknya fenomena kawin cerai sepertinya sangat relevan para catin ini harus dibekali dengan pengetahuan agama yang memadai.
Menurut Illiza kursus ini juga berkaitan erat dengan pembangunan karakter bangsa. Pembentukan karakter itu, kata Illiza, harus dimulai dari keluarga, kalau keluarga harmonis maka akan melahirkan masyarakat yang harmonis dan seterusnya juga akan melahirkan sebuah kota atau negara yang harmonis. Hal tersebut telah disampaikan kepada Gubernur Aceh dalam kesempatan rapat peningkatan PAUD dalam rangka pembentukan karakter.
Ditambahkan, dengan adanya program kursus bagi calon pengantin (catin) ini kedepan program ini akan dituangkan dalam peraturan walikota Banda Aceh dan juga diharapkan masuk dalam Program Legislasi (Prolega) Aceh sehingga dapat diterapkan di seluruh wilayah Kab/Kota se-Provinsi Aceh.
Illiza juga memberikan apresiasi dan sangat bersyukur karena saat ini pemerintah melalui Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Keluarga (LP2K) Aceh membuat program yang bisa dikatakan sebagai langkah awal untuk membenahi persoalan yang penting ini.
Illiza juga menyampaikan kepada para peserta agar dapat mengikuti kegiatan/pembekalan yang berlangsung selama dua hari, 26-27 Januari 2012, dengan serius dan sungguh-sungguh, setelah mengikuti kursus ini juga harus dilanjutkan dengan banyak membaca buku, dan belajar/menimba pengalaman dari orang-orang di sekitarnya.
Sebelumnya Ketua panitia Marzuki Hasyim S.Ag, dalam laporannya menyebutkan LP2K Aceh telah melaksanakan kegiatan ini sejak bulan Oktober 2010 dan hari ini merupakan kegiatan yang ke dua kalinya, ujarnya. Disebutkannya pula kegiatan ini telah melahirkan alumni sebanyak 4.542. Dijelaskannya pula program ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mencegah dan mengurangi kasus perceraian yang sangat tinggi di Indonesia dan untuk Provinsi Aceh.
Program ini lanjutnya merupakan program yang diadopsi dari dari negara Malaysia, Thailand dan Singapura. Faktanya ketiga negara tersebut memiliki jumlah muslim yang lebih sedikit dari Indonesia dan hebatnya ke tiga negara tersebut memiliki angka perceraian yang sangat kecil pula. Dikatakannya para catin di Kota Banda Aceh akan diberikan pembekalan 2 kali dalam sebulan (setiap Sabtu-Minggu, dua minggu sekali) di Kantor Kemenag. Kota Banda Aceh.
Dijelaskannya program kursus bagi catin ini berdasarkan Peraturan Dirjen BIMAS Islam Kemenag RI Nomor DJ.II/491/2009 jo. DJ.II/372/2011 tentang Penyelenggaraan Kursus Pra-Nikah, yang menginginkan calon pengantin dapat mempertahankan rumah tangganya sampai akhir hayat. (mhd/sam)
Banda Aceh-Sebanyak 143 orang calon pengantin (Catin) se-Kota Banda Aceh mengikuti pelatihan dan pembekalan pengetahuan agama sebagai prasyarat sebelum melaksanakan pernikahan. Acara Grand Launching Kursus Calon Pengantin yang berlangsung di aula balaikota Banda Aceh dibuka langsung oleh Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE Sabtu (26/1).
Acara ini terselenggara atas kerjasama Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Keluarga (LP2K) Aceh dan dukungan penuh dari Kementerian Agama serta Pemko Banda Aceh. Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai tahap awal dalam proses membentuk atau membangun mahligai rumah tangga sangat ditentukan oleh pondasinya, tidak lain norma-norma agama Islam, terlebih lagi jika melihat realitas saat ini maraknya fenomena kawin cerai sepertinya sangat relevan para catin ini harus dibekali dengan pengetahuan agama yang memadai.
Menurut Illiza kursus ini juga berkaitan erat dengan pembangunan karakter bangsa. Pembentukan karakter itu, kata Illiza, harus dimulai dari keluarga, kalau keluarga harmonis maka akan melahirkan masyarakat yang harmonis dan seterusnya juga akan melahirkan sebuah kota atau negara yang harmonis. Hal tersebut telah disampaikan kepada Gubernur Aceh dalam kesempatan rapat peningkatan PAUD dalam rangka pembentukan karakter.
Ditambahkan, dengan adanya program kursus bagi calon pengantin (catin) ini kedepan program ini akan dituangkan dalam peraturan walikota Banda Aceh dan juga diharapkan masuk dalam Program Legislasi (Prolega) Aceh sehingga dapat diterapkan di seluruh wilayah Kab/Kota se-Provinsi Aceh.
Illiza juga memberikan apresiasi dan sangat bersyukur karena saat ini pemerintah melalui Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Keluarga (LP2K) Aceh membuat program yang bisa dikatakan sebagai langkah awal untuk membenahi persoalan yang penting ini.
Illiza juga menyampaikan kepada para peserta agar dapat mengikuti kegiatan/pembekalan yang berlangsung selama dua hari, 26-27 Januari 2012, dengan serius dan sungguh-sungguh, setelah mengikuti kursus ini juga harus dilanjutkan dengan banyak membaca buku, dan belajar/menimba pengalaman dari orang-orang di sekitarnya.
Sebelumnya Ketua panitia Marzuki Hasyim S.Ag, dalam laporannya menyebutkan LP2K Aceh telah melaksanakan kegiatan ini sejak bulan Oktober 2010 dan hari ini merupakan kegiatan yang ke dua kalinya, ujarnya. Disebutkannya pula kegiatan ini telah melahirkan alumni sebanyak 4.542. Dijelaskannya pula program ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mencegah dan mengurangi kasus perceraian yang sangat tinggi di Indonesia dan untuk Provinsi Aceh.
Program ini lanjutnya merupakan program yang diadopsi dari dari negara Malaysia, Thailand dan Singapura. Faktanya ketiga negara tersebut memiliki jumlah muslim yang lebih sedikit dari Indonesia dan hebatnya ke tiga negara tersebut memiliki angka perceraian yang sangat kecil pula. Dikatakannya para catin di Kota Banda Aceh akan diberikan pembekalan 2 kali dalam sebulan (setiap Sabtu-Minggu, dua minggu sekali) di Kantor Kemenag. Kota Banda Aceh.
Dijelaskannya program kursus bagi catin ini berdasarkan Peraturan Dirjen BIMAS Islam Kemenag RI Nomor DJ.II/491/2009 jo. DJ.II/372/2011 tentang Penyelenggaraan Kursus Pra-Nikah, yang menginginkan calon pengantin dapat mempertahankan rumah tangganya sampai akhir hayat. (mhd/sam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar